Stempel Pusaka Kerajaan Dinasti China Kuno

Pada banyak film dan kisah tentang dinasti china seringkali dibahas tentang Stempel Kerajaan yang menjadi rebutan bagi banyak pihak yang bertikai. kesannya stempel tersebut begitu berharga bagi mereka sehingga apapun rela mereka korbankan demi mendapatkannya. padahal benda itu hanyalah stempel, bukan senjata ataupun kunci rahasia. jelas sebuah stempel tidak memiliki kekuasaan ataupun kekuatan dalam sebuah konflik.

Lantas mengapa sering diceritakan menjadi objek rebutan ataukah semuanya hanyalah karangan belaka?
Stempel Kekaisaran Dinasti Qing milik Kaisar Qianlong

Dalam sejarah hanya ada 1 stempel yang menjadi rebutan dan kisahnya dimulai 3000 tahun silam pada masa akhir Shang & Zhou, sebelum masa spring and autumn period ataupun warring states. ketika ini peradaban kompleks baru saja muncul, walaupun sudah mengenal pembedaan jelas antara penguasa dan subjeknya tetapi dalam keseharian keduanya selalu bertemu karena hierarki sosial belum terbangun jelas. mudahnya, raja pun di zaman tersebut tidak lebih dari kepala suku gabungan.

Pada masa itu hidup seorang laki-laki bernama Bian He yang menemukan sebuah batu alam yang ia percaya di dalamnya terdapat permata yang berharga. ia menawarkan batu tersebut ke raja Chu (negara bagian, bukan nama raja) tetapi ahli sang raja mengatakan batu tersebut adalah batu biasa saja. dianggap bermaksud membohongi sang raja akhirnya Bian He dipotong kaki kanannya.
Salah satu stempel kuno masa masa tersebut, bertuliskan posisi atau jabatan official kerajaan

Tidak lama berselang raja Chu mangkat dan digantikan oleh anaknya. Bian He yang sudah cacat menemui raja Chu yang baru dan kembali menawarkan batu miliknya. kejadian yang sama kembali berulang. ahli sang raja kembali melaporkan bahwa batu tersebut hanyalah batu biasa dan Bian He harus kehilangan satu-satunya kaki miliknya yang masih tersisa.

Walaupun dalam kondisi cacat Bian He ternyata berumur panjang dan masih hidup ketika raja Chu tersebut pun akhirnya meninggal. mendengar sang raja meninggal Bian He dikisahkan sangat sedih dan menangis meraung-raung hingga berhari-hari di kaki gunung sembari memeluk batu alam miliknya. kejadian ini menarik perhatian raja Chu yang baru saja dilantik.

Ia segera mengirim orang untuk menanyakan alasannya. bagaimanapun juga kakek sang raja pernah memotong kakinya karena berbohong, demikian juga ayahnya. mengapa Bian He justru menangisi orang-orang yang pernah berlaku buruk terhadapnya? demikian pertanyaan yang mungkin muncul.

Bian He menjawab bahwa yang ia tangisi adalah ketika orang jujur dibilang bohong dan batu permata dibilang batu biasa. mendengar ini, raja Chu yang baru memerintahkan ahlinya untuk membelah batu alam milik Bian He. tidak sia-sia mereka menemukan sebongkah besar Jade atau Giok murni di dalamnya dalam ukuran dan ketebalan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Ukurannya demikian besar sehingga dapat dibuat menjadi sebuah cakram besar. untuk menghormati penemunya maka cakram tersebut dinamai He Shi Bi yang berarti cakram giok tuan (Bian) He. ratusan tahun berlalu dan cakram giok milik kerajaan Chu tersebut menjadi salah satu harta yang dianggap paling berharga di dataran china karena sangat langka dan unik.
Wujud asli dari He Shi Bi tidak diketahui pasti tetapi banyak peninggalan serupa yang mungkin terinspirasi darinya

He Shi Bi disebutkan dicuri dari Chu dan diseludupkan ke luar kerajaan. kemudian dimiliki oleh kerajaan Zhou yang berhasil menebusnya. keindahan dari cakram tersebut tidak berkurang, begitu indah sampai disebutkan kerajaan Qin bersedia menukar belasan kota untuk memilikinya. sayangnya raja Qin berniat buruk dan mengundur penyerahan belasan kota yang dijanjikan walaupun sudah menerima cakram giok tersebut.

Zhou mengirim seorang mentrinya, Lin Xiangru untuk berunding. mentri Zhou berlagak polos dan tidak membahas tentang penyerahan belasan kota. ia datang dengan tenang dan berkata, "baginda raja Zhou mengutus hamba ke hadapan baginda raja Qin karena merasa tidak enak sebab lupa memberitahukan kalau He Shi Bi memiliki satu cacat kecil. apakah baginda raja Qin sudah mengetahui hal tersebut ataukah perlu hamba tunjukkan?"

Raja Qin tidak dapat menemukannya. ia berfikir apakah demikian kecil cacatnya sehingga tidak terlihat? karena sifatnya yang pribadi tentang harta kerajaan maka pertemuan dilakukan secara informal. raja Qin menyerahkan cakram giok tersebut kepada sang mentri. saat diperoleh sang mentri langsung mengangkat He Shi Bi tinggi-tinggi lalu mengancam akan membantingnya hingga pecah apabila raja Qin tidak menyerahkan belasan kota sesuai janjinya.
Lin Xiangru yang mengancam akan membanting cakram He Shi Bi apabila raja Qin ingkar janji

Panik, sang raja akhirnya menyetujui tenggat waktu selama 3 hari. tetapi Lin Xiangru menyadari raja Qin tidak bermaksud menghormati perjanjian sehingga ia menyeludupkan He Shi Bi pada seorang pelayannya kembali ke Zhou. begitu nekad tindakannya sehingga tidak tercium oleh raja Qin. bagaimana mungkin sebuah harta senilai belasan kota dipercaya pada diri seorang pelayan? sang mentri juga tidak lari, ia tetap berada di Qin agar tidak dicurigai.

Ketika raja Qin mengetahui He Shi Bi sudah dibawa ke Zhou ia pun murka. tetapi sang mentri dengan santainya berkata bahwa He Shi Bi masih bisa dimiliki asalkan pertukaran dengan belasan kota sesuai janji betulan terjadi. pembelaan diri yang demikian lugas membuat sang mentri selamat. karena apabila dihukum maka raja Qin secara tidak langsung mengakui berniat ingkar janji, hal ini bisa menjadikannya bahan tertawaan bagi kerajaan lainnya.

Pada abad berikutnya Qin berkembang menjadi superpower dan berhasil menyatukan semua kerajaan di dataran china. He Shi Bi akhirnya dimiliki oleh kaisar pertama, Qin Shi Huang dari kerajaan Zhou yang ia taklukan. menyadari nilai dari He Shi Bi, sang kaisar memerintahkan untuk membuat Stempel Kekaisaran dari cakram giok tersebut dengan tulisan "menerima mandat dari surga, semoga kaisar panjang umur dan sejahtera".
Sayangnya wujud dari Stempel Kekaisaran Qin tidak diketahui, di atas adalah karya yang dibuat pada masa yang sama untuk memperingati kenaikan Qin Shi Huang menjadi kaisar.

Sebagai kekaisaran pertama yang menyatukan seluruh china, Qin menjalankan birokrasi terpusat dimana pemerintahan pusat memutuskan semua hal besar-kecil dan wilayah hanya menjalankan. dalam hal ini stempel kekaisaran memainkan peranan penting dimana hampir semua titah kaisar disahkan dengan stempel tersebut. dinasti Qin tidak berlangsung lama dan setelah kematian kaisar Qin Shi Huang, kekaisaran hancur karena pemberontakan.

Liu Bang salah seorang pemimpin pemberontak yang kharismatik menerima penyerahan diri kaisar terakhir Qin dan stempel tersebut berpindah tangan kepadanya. pada saat itu stempel tersebut tidak lebih daripada barang mewah. baru kemudian berubah di tangan Liu Bang yang berhasil mengalahkan pemberontak lainnya dan mendirikan dinasti Han yang bertahan selama ratusan tahun. - baca juga Han Xin, jendral terbaik miliknya.

Keberhasilan Liu Bang membuat stempel tersebut dianggap berkekuatan mistis. penerimanya betulan dipercaya menerima mandat dari surga sehingga pada setiap perpecahan stempel tersebut menjadi perebutan. sempat dibanting oleh seorang ratu sehingga pecah di bagian pinggirnya yang ditambal dengan emas. beberapa kali terjadi usaha pemalsuan namun gagal karena giok memiliki uratan khas seperti goresan tangan yang membuat hasil stempel palsu terlihat berbeda.
Stempel juga digunakan dalam diplomasi seperti yang diberikan Kaisar Han kepada Raja Jepang

Di masa akhir dinasti Han yang terkenal dengan masa Tiga Kerajaan (Sam Kok) stempel yang sama, sekarang dikenal sebagai Stempel Kekaisaran Han kembali menjadi fokus perebutan. sejarah mencatat stempel tersebut jatuh ke tangan Cao Cao yang setelah kematiannya dianugerahi gelar kaisar pendiri dinasti Wei. semakin kuatlah aura mistis pada Stempel Kekaisaran tersebut yang sejak dikenal sebagai He Shi Bi sampai di masa Wei sudah berusia setidaknya 1200 tahun.

Selanjutnya setiap ada konflik dan perebutan kekuasaan maka Stempel Kekaisaran Han dianggap sebagai salah satu alat pembenaran atas kuasa yang diperoleh. memiliki stempel tersebut bagaikan dipilih atau diizinkan oleh langit atau surga untuk berkuasa, mengangkat diri menjadi kaisar. stempel tersebut terus diteruskan dari satu dinasti ke dinasti lainnya selama hampir 900 tahun berikutnya.
Kecocokan stempel dengan dokumen sejarah asli kekaisaran yang tersimpan dengan baik

Karena sering menjadi sumber perebutan dalam konflik akhirnya stempel tersebut hilang pada masa akhir dinasti Tang. pemberontakan dan perpecahan kemudian diakhiri dengan invasi dari mongol yang mendirikan dinasti Yuan. kemungkinan Kublai Khan memiliki stempel tersebut ketika berkuasa. tetapi tidak ada bukti yang kuat. kemudian oleh anak cucunya mungkin dilarikan ke mongolia ketika dinasti Yuan hancur beberapa generasi selanjutnya.

Dinasti Ming yang menggantikan Yuan mengerahkan banyak usaha untuk mencari dan merebut harta kekaisaran yang dibawa lari ke mongolia. dalam banyak pengejaran terhadap kereta harta mereka berhasil merebut beberapa stempel pribadi kaisar dan ratu tetapi tidak menemukan Stempel Kekaisaran Han yang dimaksud. pada akhirnya Ming meniadakan atau menghapuskan kebutuhan atas sebuah stempel kekaisaran khusus.

Ruwetnya masalah karena satu stempel yang terlalu "berkuasa" membuat Ming memecahnya ke dalam beberapa stempel untuk mengecilkan risiko seandainya hilang atau dicuri. apabila pada awal dinasti Qin dan Han hanya mengenal 8 stempel administratif lalu Tang menambahkan 1 lagi maka di jaman dinasti Ming menjadi 24 buah. dinasti selanjutnya Qing (dinasti terakhir) memiliki hingga 25 stempel resmi kekaisaran.
Tidak selalu terbuat dari giok atau emas, Kaisar Kangxi menggunakan kayu untuk stempelnya

Tidak hanya satu stempel untuk satu jenis pekerjaan. kaisar Qing bahkan memiliki stempel yang hanya digunakan untuk urusan sastra semisal menulis puisi, lainnya lagi untuk urusan yang berkaitan dengan rumah tangga kekaisaran. lebih jauh lagi adalah lumrah bagi kaisar untuk membuat stempel khusus untuk memperingati hari besar ataupun hari ultahnya ketika berusia lanjut.

Uniknya kata-kata pada stempel tersebut terkadang sangat mendalam. salah seorang kaisar Qing diketahui memiliki stempel dengan kata-kata "tidak mudah menjadi kaisar" atau yang lebih praktis lagi "dibutuhkan kewaspadaan dan ketelitian". kata-kata stempel tersebut seperti bertujuan untuk mengingatkan diri sang kaisar atas keputusan yang ia buat untuk kemudian ditimbang lagi sebelum titahnya dijalankan.

Koleksi dari puluhan stempel-stempel dinasti Qing yang jatuh ke tangan eropa ketika meletus kerusuhan Boxer beberapa tahun sekali muncul dalam pelelangan. tergantung dari nilai historis siapa pemiliknya, satu stempel bisa dihargai dari satu hingga belasan juta dollar. stempel resmi kekaisaran tentu dihargai lebih daripada stempel pribadi ratu. tetapi terkadang peninggalan seni berupa mangkok keramik yang lebih kuno bisa dihargai lebih daripada stempel-stempel ini.
Oleh-oleh stempel kuno pada tempat pariwisata di China, Hongkong dan Taiwan

Apabila anda berkesempatan mengunjungi kota-kota tersebut jangan kaget apabila mendapati banyak kios kecil di pinggir jalan ataupun di dalam mall yang menawarkan pembuatan stempel kuno. anda bebas memilih bentuk, ukuran, warna bahan lalu mereka akan mengukirkan nama anda pada stempel tersebut dalam terjemahan aksara kuno. satu paket komplit diberikan dengan kotak penyimpanan dan tinta merah seperti yang biasa digunakan dalam film.

Daripada flash card atau jam tangan kw, oleh-oleh stempel ini terlihat lebih unik dan menarik. mereka juga fungsional walaupun cukup nyentrik dengan warna merah dan aksara kuno. harganya relatif murah, jangan mau ditipu dengan bahan yang mahal. cari yang penjualnya agak kutu buku dan memiliki kamus kuno sehingga bisa menuliskan aksara kuno dengan benar. hindari menawar terlalu sengit, jangan sampai dituliskan aksara kuno "pelit" pada stempel.


0 Response to "Stempel Pusaka Kerajaan Dinasti China Kuno"

Posting Komentar