Lukisan pendiri dinasti Timurid dengan gaya eropa |
Kisah dimulai dengan seorang anak yang lahir pada tahun 1320 dari orangtua pasangan mongol dan turki. sang anak blasteran dinamakan Timur yang berarti besi. ia tumbuh di tengah suku Barlas salah satu pecahan suku asli mongol yang dibawa Genghis Khan ke dataran asia tengah. mereka meninggalkan cara hidup nomaden dan hidup menetap seperti penduduk turki-persia dengan menggembala ternak atau bercocok tanam.
Selepas kematian Genghis Khan, tidak ada penerusnya yang mampu memerintah seluruh Imperium Mongol yang demikian luas membentang dari russia hingga china. Imperium akhirnya dipecah dengan kekuasaan Khan Agung di mongolia, tibet dan china; Golden Horde Khanate di perbatasan asia tengah hingga ke eurasia, Chagatai Khanate di asia tengah dan Ilkhanate di timur tengah. tidak lama gesekan antar generasi baru penguasa mongol mulai terjadi.
Ayah dari Timur menjadi ketua suku Barlas ketika perpecahan kekuasaan mongol mulai terasa hingga ke daerahnya. Timur kecil tumbuh dalam situasi penuh konflik, ketika terjadi pemberontakan keluarganya dipindahkan ke Samarkand sebagai jaminan atas kesetiaan sukunya. di kota tersebut Timur muda mendapatkan banyak teman yang senasib dengannya. karena fisik yang tinggi-besar dan kecerdasannya ia menjadi pimpinan mereka.
Kekuasaan mongol tahun 1294, Samarkand berada dalam kekuasaan Chagatai Khanate |
Gerombolan Timur terlibat dalam pencurian dan penyerangan rombongan asing yang melintas di daerahnya untuk mencari sumber uang dan memperbaiki kehidupan mereka. karier sebagai prajurit terlihat lebih menjanjikan dengan harapan status sosial, pangkat serta jabatan. Timur membawa gerombolannya sebagai pasukan dan bergabung dengan Kurgan, penguasa di wilayahnya.
Dalam salah satu pertempuran atau pencurian, Timur yang masih berusia muda terluka parah terkena panah di tangan dan kaki kanannya. luka tersebut membuatnya menderita kelumpuhan sebagian tubuh seumur hidupnya. ia berjalan dengan pincang pada satu kaki. sedangkan tangan kanannya tidak bisa bergerak bebas dengan normal. hal ini membuatnya dikenal sebagai Timur the lame (Timur si pincang), Timur-e Lang atau Tamerlane.
Tidak putus harapan, Timur justru menunjukkan bakat mentalnya yang teramat kuat. walaupun pincang tetapi ia bisa menjalani kehidupan militer dengan normal dan berfungsi sebagai prajurit. masalah kakinya juga tidak mempengaruhi kemampuannya berkuda. ia dan pasukannya terus mengukir keberhasilan militer sehingga Timur dipercaya mengepalai 1000 pasukan kavaleri. ia terus berpindah dari satu konflik ke konflik lainnya yang terus bermunculan.
Lukisan Timur bersama pasukannya, ia terkena panah di tangan (dan juga kakinya) |
Kurgan sebagai penguasa di wilayahnya pun tidak luput dari konflik yang berakhir dengan usaha pembunuhan. dalam keadaan tanpa pemimpin, banyak pihak yang mencoba merebut kekuasaan. di saat seperti ini Chagatai Khanate menyerang untuk merebut kembali seluruh wilayahnya. Timur yang sudah menjadi kepala suku Barlas setelah kematian ayahnya dikirim sebagai utusan damai.
Timur melihat peluang dan sebagai keturunan mongol justru bersekutu dengan Chagatai Khanate. ia diberikan jabatan sebagai mentri dalam pemerintahan mongol baru di Transoxiana, tanah kelahirannya. kehilangan kendali langsung atas pasukannya Timur menunggu peluang baik untuk memberontak bersama dengan Hussein salah satu sekutunya yang masih memiliki pasukan.
Dengan persiapan matang pemberontakan mereka berhasil tetapi gubernur dan pemimpin Chagatai Khanate berhasil mundur. setahun kemudian pasukan mongol kembali menyerang dan mengalahkan koalisi Timur dan Hussein. keduanya terpaksa melarikan diri dan Transoxiana kembali dikuasai mongol. tapi kedatangan pasukan mongol ditentang oleh rakyat Samarkand yang memutuskan untuk memberontak.
Pertempuran berdarah berlangsung dan mongol melakukan pengepungan atas kota Samarkand. beruntung terjadi wabah penyakit hewan yang membunuh sebagian pasukan berkuda sehingga pasukan mongol terpaksa mundur dari wilayah Transoxiana. terjadinya vakum kekuasaan tidak disia-siakan oleh Timur yang datang dan menawarkan persahabatan dengan para pemberontak.
Pasukan Mongol abad ke 14 yang terkenal brutal sama seperti generasi Genghis Khan |
Kota Samarkand segera menjadi basis bagi kekuatan militer Timur. dengan lihainya ia merebut simpati banyak pihak walaupun terus melakukan pembersihan lawan politik dan pihak-pihak yang menentangnya. Hussein yang bertali keluarga dengan Timur membentuk basis kekuatannya sendiri di kota Balkh dan berdua mereka menguasai Transoxiana.
Setelah sekian tahun hubungan keduanya mulai renggang karena berbagai perbedaan pandangan. setelah kematian istri Timur yang merupakan saudari Hussein maka hubungan kekeluargaan mereka terputus. konflik terbuka antar keduanya terjadi tetapi diselingi dengan datangnya kembali pasukan Chagatai Khanate yang memaksa mereka berdamai untuk mengusir kekuatan mongol tersebut.
Keberhasilan dalam perang membawa kedamaian. pada saat ini Timur sudah banyak mendapat pendukung dari dalam dan luar negeri. kaum cendikiawan, filusuf dan para pedagang menyukai Timur yang luwes dalam berkawan dan menghargai keberadaan mereka. ia juga memberikan pajak yang ringan dan menjamin keamanan mereka di wilayahnya. ia diketahui sangat suka terhadap karya seni dan berusaha membuat kotanya menjadi pusat seni dan kebudayaan.
Sedangkan Husein hanya sibuk dengan project besar yang membutuhkan banyak uang sehingga memberikan pajak yang berat terhadap warganya. ia menjadi tidak populer karena tidak memiliki kebijakan yang pro terhadap kaum cendikiawan dan pedagang. ia pun kehilangan pendukung dan ketika Timur menyerang ia akhirnya menyerah karena kekuatan militernya tidak seimbang.
Dengan hilangnya rival terberatnya Timur menjadi penguasa tunggal di Transoxiana. dinasti Timurid pun dimulai. kepintaran Timur dalam membina hubungan dengan tokoh-tokoh terkemuka di jamannya membuat banyak ahli di bidangnya masing-masing yang berdatangan ke kotanya. dengan kedatangan mereka, Samarkand menjadi pusat kebudayaan sehingga datanglah juga kekayaan ekonomi dan kekuatan militer.
Kota Samarkand peninggalan dinasti Timurid yang masih indah dan megah setelah ratusan tahun |
Dengan mengambil salah satu mantan istri Husein yang masih keturunan dari garis darah Genghis Khan, Timur mendapatkan kenaikan status sebagai cucu mantu seorang Khan. selain dari dukungan dan kekuatan militer, ia sekarang memiliki legitimasi politis atas kekuasaannya sehingga Chagatai Khanate tidak lagi menjadi ancaman.
Perlahan Timur memiliki kendali dalam seluk beluk pemerintahan Chagatai Khanate karena pengaruhnya semakin kuat berkembang. tetapi Timur sadar karena bukan keturunan Genghis Khan maka ia tidak bisa menjadi seorang Khan dan menguasai Chagatai Khanate secara resmi. karenanya ia membiarkan tokoh yang mudah dikendalikan sebagai pemerintahan boneka.
Tidak lama berselang Kerajaan Timurid mulai dikenal dunia. Timur dikenal sebagai sponsor karya seni terbesar di asia dan berkat perlindungannya jalur sutra perdagangan dari asia timur ke eropa mulai hidup kembali. di usia yang mendekati 50 tahun, Timur melihat wilayah asia tengah yang dikuasainya semakin berkembang pesat dan menjadi kekuatan yang disegani.
Berlanjut ke Kejayaan Tamerlane, Perang Persia, Golden Horde Russia dan Gajah India.
0 Response to "Kerajaan Besar yang Terlupakan, Awal Sejarah Dinasti Timurid (Tamerlane)"
Posting Komentar