Siapa Jendral Tersukses Dalam Sejarah?

Dengan kriteria kesuksesan yakni luas penguasaan wilayah melalui perang, maka hanya ada satu tokoh yang pencapaiannya melebihi jendral-jendral lainnya. Jarang diketahui padahal melebihi Alexander dari Macedonia ataupun beberapa warlord besar lain yang lebih populer.

Subutai, Jendral tersukses dalam sejarah

adalah Subutai atau Subedei, salah satu jendral dan penasihat militer terbaik yang dimiliki oleh Jenghis Khan. sering disebutkan kalau tanpa kepemimpinan dirinya, maka kekuasaan bangsa mongol belum tentu bisa mencapai asia tengah dan eropa dalam waktu yang demikian singkat.

Wilayah yang dikuasai oleh Mongol pada masa kejayaannya

Sebagai seorang jendral ia sepanjang hidupnya memimpin lebih dari 20 kampanye perang tanpa terkalahkan. pasukannya menguasai jauh lebih banyak wilayah daripada pemimpin lain dalam sejarah manusia, dengan mengalahkan 32 (tiga puluh dua) negara dalam 65 (enam puluh lima) pertempuran terbuka.

yang paling mengesankan setelah mengalahkan kerajaan-kerajaan russia, Subutai tercatat mengalahkan dua kerajaan besar eropa yakni Hongaria dan Polandia berturut-turut hanya dalam jeda waktu dua hari. semua itu dilakukan dengan kemampuannya mengatur strategi dan memberikan komando bagi kedua pasukannya yang dipisahkan oleh jarak lebih dari 500 km, pada zaman dimana handphone atau telegram belum ada. 

Jalur penyerangan pasukan Mongol ke berbagai peradaban dunia lama

selain dari penggunaan maksimal kemampuan dari kavaleri panahan khas mongol, Subutai adalah seorang ahli intelijen yang sangat baik. sedemikian baik sehingga ia mampu memperkirakan cara berpikir pemimpin lawan, kondisi dan motivasi sekutunya hingga jalan bertempur pasukan lawan.

Kemampuan tersebut berdasarkan dari informasi mata-mata yang selalu ia peroleh. di waktu luangnya ia sibuk mempelajari kawan dan lawannya, menyebar mata-mata dengan skala kerja tahunan dan berdiplomasi dengan cekatan. sedangkan dalam perang sekalipun ia mendedikasikan usahanya untuk mengambil ahli-ahli pasukan lawan untuk memperkuat pasukannya.

Sebelum menjalankan suatu pertempuran ia sudah mampu memperkirakan bagaimana sekiranya musuh akan bertindak, kondisi emosi dan keberanian pemimpin lawan selain dari jumlah pasukan, perlengkapan serta perbekalan mereka. karenanya ia mampu menjebak mereka ke tempat dan posisi pertempuran yang sudah ia pilih.

Di bawah Subutai pasukan Mongol bagaikan tidak terkalahkan

Subutai juga merupakan pelopor dalam militer Mongol untuk menggunakan mesin perang (siege weapon) baik besar ataupun kecil untuk penyerangan kota ataupun pertempuran terbuka. tidak tanggung-tanggung, tower pengepungan besar ataupun cikal bakal trebuchet pun mereka bawa dari china ke eropa, dan eropa ke china dalam peperangan.

Pasukan zeni dan korps engineer yang diasuhnya juga sangat mampu dalam pembangunan infrastruktur dalam waktu singkat. pada beberapa kasus musuh dibuat bingung karena pasukan mongol bisa menyerang dari sisi sungai yang deras airnya. ternyata dalam waktu semalam korps zeni mereka mampu membangun jembatan yang cukup kuat untuk dilewati pasukan berkuda tanpa diketahui oleh lawannya.

Lukisan Subutai dalam salah satu pertempuran di eropa dengan ciri khas seni eropa

Begitu besar pengaruhnya sehingga potret lukisannya bisa ditemukan dalam 3 seni budaya yang berbeda karena pasukan dibawahnya menguasai 3 dunia peradaban manusia, yakni eropa, asia tengah dan asia timur. di akhir hidupnya menjelang usia ke 70 tahun penguasa Mongol berikutnya menariknya dari front eropa untuk berperang melawan china. ia berperang selama 1 tahun sebelum  jatuh sakit dan akhirnya meninggal di kampung halamannya.