Jawabannya tentu tergantung dari kondisi keuangan negara atau kerajaannya. pada masa damai yang berkecukupan biasanya prajurit di barak makan sama baiknya atau terkadang lebih bergizi daripada masyarakat pada umumnya. namun ketika masa sulit semua prajurit di berbagai peradaban punya satu jenis makanan andalan yang sama.
Gruel alias bubur encer yang jadi menu andalan |
Gruel, semacam bubur tapi dengan kandungan air yang jauh lebih tinggi. alias encer, sampai tidak perlu di happ, tapi di glek saja bisa.
Bubur encer ini tercatatkan dalam sejarah sebagai menu yang paling bisa diandalan oleh pasukan era untuk menghadapi kekurangan pangan atau tipisnya perbekalan. dengan mencampur air dengan bijian cereal seperti gandum (oat & wheat), tepung rye, beras, jagung, dsb-nya maka bahan yang berjumlah sedikit bisa mencukupi banyak orang. walaupun tentunya soal rasa gak perlu ditanya.
Dari segi militer tambahan kuantitas yang hanya berupa air ini tetap bisa membuat kenyang atau setidaknya mengusir rasa lapar. karenanya persediaan perbekalan militer bisa dihemat. hal ini sangat berguna dalam operasi militer yang masih berkelanjutan atau berlangsung lama sedangkan pasokan logistik dari garis belakang tidak terjamin.
banyak variasi rasa, bisa manis, asin ataupun gurih tergantung dari bahan-bahannya |
Lauk yang tersedia turut dimasak bersamaan karena kalau dipotong dan dibagi biasanya menjadi terlalu kecil. justru bisa membuat masalah baru seperti keributan karena pembagian yang tidak merata atau karena terlalu kecil untuk dimakan. oleh karena itu kacang-kacangan, susu, sayuran, keju, daging, lemak binatang, dsb-nya dimasak sekaligus dalam 1 panci dengan gruel-nya.
Cara prajurit romawi memanggang roti |
Semangkul gruel adalah satu-satunya hal yang ada di meja makan. hal ini terjadi secara luas, baik di eropa-romawi, sebagian asia, meliputi kekaisaran china dan keshogunan-jepang.
Perbedaannya kalau di wilayah mesopotamia karena kelangkaan air di sebagian wilayah maka biasanya lebih mudah membuat roti tradisional dengan lauk seadanya daripada menu gruel. dan lagi karena rendahnya kelembaban maka roti dan bahan makanan lain yang dibawa pun lebih awet sehingga lebih memudahkan sebagai perbekalan.
Soal menu roti pasukan romawi pun memiliki keahlian yang sama. bahkan setiap prajurit memiliki panggangan roti dan penggilingan bersama serta oven portable untuk membuat roti pribadi. namun gruel tetap makanan yang paling mudah dibuat dan disediakan dalam jumlah besar pada saat kondisi sulit.
Bubur yang sama juga dikenal dalam sejarah Jepang |
Pada peradaban jepang kebiasaan mengkonsumsi gruel masih berlangsung sampai dengan masa sebelum restorasi meiji. hampir setiap hari prajurit rendahan mengkonsumsi gruel dengan sedikit lauk seperti acar, lobak dan sayuran lain. mereka menyimpan stok beras atau nasi putih untuk situasi khusus seperti perang karena dipercaya makan nasi membuat personil lebih bertenaga.
0 Response to "Menu makan prajurit jaman dulu dalam kondisi darurat."
Posting Komentar