Bagian dalam dari kastil dengan sebuah keep tower utama |
Padahal Ur sekalipun, salah satu kota terawal dalam sejarah peradaban manusia dilengkapi dengan tembok kota. pada masa yunani kuno pun kita mengenal banyak kota yang dilindungi tembok besar seperti Troy yang terkenal. Sedangkan pada era romawi tembok kota beserta tembok pertahanan berkembang dengan pesat, seperti hadrian wall dan byzantine city wall yang terkenal kokoh.
Lalu mengapa selepas keruntuhan romawi barat, bangsa di eropa tiba-tiba tidak lagi membangun pertahanan kota?
Tentu banyak faktor yang menjadi penyebab, tapi yang terutama karena para raja-raja eropa cenderung terpecah-pecah. sehingga tidak merasa perlu, dan lag tidak mampu karena terlalu menguras sumber daya untuk membangun fortifikasi yang sedemikian besar. mereka lebih memilih lebih berkonsentrasi untuk melindungi diri mereka dengan pertahanan yang lebih kecil dan pribadi.
Ilustrasi kota Ur ribuan tahun lalu beserta dengan tembok kotanya |
Tidak hanya didesain terhadap gangguan militer tetangga yang iseng menyerang, tetapi juga dari ancaman bahaya kebakaran yang sering terjadi. lambat laun semua kastil yang dahulu banyak menggunakan kayu digantikan dengan bahan dari batu yang lebih tahan api.
Setidaknya batu digunakan pada tingkat dasar sehingga ancaman rembetan kebakaran dari luar menjadi minim. kastil model ini dibangun untuk memberikan proteksi terhadap keluarga kerajaan, aset pemerintahan, dan para kerabat serta sekutu terdekatnya. dan kastil pertahanan ini dibangun pada posisi strategis sehingga walaupun tidak melindungi kota tetapi posisinya tidak bisa dianggap remeh.
Tanpa merebut kastil yang menjaga maka suatu wilayah terekspose terhadap serangan balasan darinya. beberapa kastil dibangun dengan tujuan spesifik seperti untuk mengambil uang tol dari lalu lintas sungai sehingga dibangun tepat di sisi sungai agar tidak ada bolos bayar. juga di daerah subur dan pertambangan kaya juga sering dibuat kastil untuk melindungi kekayaan natural dari serangan tetangga iseng.
Halaman kastil yang menjadi perlindungan natural |
Para raja juga kadang menginginkan sebuah tempat peristirahatan. kastil pun sering dibuat lebih nyaman, tidak hanya itu tapi dituntut mampu mengakomodasi para diplomat dan pejabat penting lainnya.
Walaupun dibangun untuk tujuan lain tetapi fungsi perlindungan tetap terjaga dengan bukaan untuk menembak panah, tower yang saling melindungi, tembok berlapis luar dalam, mekanisme jatuhan batu atau minyak, dan gateway berlapis bahkan disain jalan masuk berupa celah kecil seperti labirin, dengan jalan buntu dan jebakan.
Bukan hanya macan kertas, dalam sejarah beberapa kali sejumlah kecil pemanah tidak lebih dari 20-30 orang mampu menahan ratusan bahkan ribuan pasukan lawan. mengindikasikan bagaimana efektifnya kastil sebagai alat pertahanan. beberapa juga terbebas dari ancaman siege weapon karena terletak di tebing tinggi dengan satu akses curam yang tidak bisa dilewati oleh peralatan berat. lainnya mengandalkan parit besar, gundukan tinggi atau hutan tebal disekeliling lokasi dengan tujuan yang sama.
Kastil Kerak yang terkenal di era crusader |
Sedangkan keterbatasan dari kastil adalah luasnya yang kurang sehingga tidak mampu mengakomodasi banyak personil baik. termasuk juga kecilnya gudang perbekalan serta sumber air bersih. kebanyakan hanya mampu mendukung seratus orang prajurit atau puluhan ksatria beserta pelayannya.
Kastil yang lebih besar dengan tujuan militer bisa mengakomodasi hingga ribuan prajurit atau lebih. namun tetap persediaan bahan pangan dan air yang hanya tersedia dari beberapa sumur tidak akan mencukupi untuk isolasi jangka panjang.
Di eropa barat setidaknya dibangun 75 ribu sd 100 ribu kastil sepanjang era medieval. kebanyakan kecil dan hanya memiliki sedikit tower dan tidak memiliki keep atau bangunan utama. personil dan tuan rumah serta tamu tinggal di tower yang terbesar.
Kastil ala Keshogunan Jepang |
Pada keshogunan jepang kastil juga menjadi primadona. sebab sumber daya mereka tidak berlimpah sehingga tidak mampu untuk membuat perbentengan ala dinasti china dengan tembok besar mengelilingi kota. kalaupun dipaksakan sebuah tembok kota tetap dinilai tidak efektif karena justru menghalangi perkembangan produktivitas lahan.
Sebab ruang antar kota atau wilayah di Jepang bahkan pada masa lalu termasuk sempit. dalam hal ini pertahanan dari kastil dinilai cocok karena mampu melindungi posisi strategis tanpa memperlambat perkembangan lahan untuk produktivitas. juga tentunya tetap menjaga prestise dari penguasa, dan sebagai pusat pemerintahan serta basis militer.
0 Response to "Mengapa membuat Kastil dan bukan Benteng?"
Posting Komentar