Mamluk, berawal dari bukan siapa-siapa menjadi tangan kanan penguasa

Pada masa lalu semua kerajaan di sekitaran asia tengah masih mengandalkan prajurit kesukuan yang harus dikumpulkan sebelum maju berperang. karena sistem yang berlaku memang feodal dengan kekuatan militer terbagi diantara suku-suku besar yang menghuni wilayah kerajaan.
pasukan mamluk
Pasukan Mamluk yang terhitung elit karena kerasnya pelatihan dan seleksi yang profesional

Kerajaan merupakan bagian dari sistem feodal kesukuan tersebut. raja atau sultan berasal dari suku yang terkuat atau terbesar, memiliki klaim wilayah dan dipercaya oleh sebagian besar suku. namun kekuasaannya tidak absolut. karena de facto kekuatan militer tersebar diantara suku-suku tersebut.

Masalahnya, dalam kondisi baik pun para suku tersebut kurang dapat diandalkan. karena berbagai alasan seperti konflik internal, bertikai dengan suku lain, atau sedang terkena bencana sehingga tidak bisa atau hanya bisa mengirimkan sedikit prajurit dengan kelengkapan yang kurang. tentunya hal ini mengancam kelangsungan hidup kerajaan yang bisa hancur karena kalah dalam perang karena kurangnya prajurit yang bisa dikumpulkan.
saracen cavalry
Gambaran pasukan berkuda kesukuan yang masih digunakan sampai dengan era Ottoman

Belum lagi masalah klasik yakni dibutuhkan bujuk rayu, iming-iming hadiah atau janji imbalan sekedar untuk memotivasi mereka. karenanya rawan timbul kecemburuan apabila yang satu merasa menerima imbalan yang kurang daripada suku lainnya. belum lagi faktor perselisihan wilayah antar suku yang membuat mereka jarang harmonis dan sulit bekerjasama.

Akhirnya ide pembentukan pasukan yang sepanjang tahun bisa terus bekerja tanpa kerajaan perlu meminta-minta mulai terbentuk. pasukan baru ini nantinya bahkan tidak perlu pulang untuk mengurusi sukunya. mereka hanya akan membela kepentingan tuannya saja sepanjang waktu. karena mereka adalah.... budak.

Salah satu dinasti kerajaan di Persia pada abad ke 9 akhirnya menempuh jalan yang paling ekstrim namun juga praktis. membeli tenaga budak sesuai dengan kriteria yang diinginkan. lalu bisa dilatih sekeras apapun dan digunakan untuk tugas apapun tanpa bisa menolak.
kerasnya pelatihan mamluk
Gambaran keras dan kreatifnya pelatihan yang diberikan kepada Mamluk

yang terbaik kemudian dikumpulkan ke dalam korps pasukan yang dinamakan Mamluk. sebagai budak mereka berada di luar pengaruh kesukuan. mereka juga tidak butuh liburan, rumah mereka adalah di barak militer. dan satu-satunya yang mereka patuhi adalah perintah tuan pemiliknya.

Hanya saja masalahnya ada aturan bahwa kerajaan tidak boleh memperbudak kaum atau sukunya sendiri ataupun yang seagama. karena itu personil Mamluk diambil dari wilayah jajahannya yakni dari eropa timur, balkan, sd ukrania.

Jadi pasukan profesional nan elit di asia tengah dan timur tengah yang kemudian merajai berbagai konflik abad pertengahan adalah orang eropa timur alias bule dan bukan arab.
Pelatihan pertempuran berkuda yang sama atau melebihi kavaleri eropa

Mereka diambil sebagai pajak atau dibeli sejak usia kecil lalu diberi pelajaran bahasa, adat istiadat dan budaya lokal. kemudian di indoktrinasi agar loyal terhadap sultan atau tuannya. yang dinilai berpotensi akan diberikan pelatihan militer dan hanya yang terbaik yang akan menjadi Mamluk. yang gagal akan dikeluarkan dan bisa menjadi budak rendahan. 

Bagi mamluk sendiri walaupun awalnya terpaksa tapi ternyata membuahkan hasil yang manis. yang lulus memiliki kelas dan status sosial tersendiri. bukan lagi sekedar budak karena memiliki kemampuan militer yang prima dan dihargai. karenanya mereka dimasukkan ke dalam kasta prajurit atau ksatria yang cukup prestisius.


0 Response to "Mamluk, berawal dari bukan siapa-siapa menjadi tangan kanan penguasa"

Posting Komentar