Kebangkitan Mamluk berawal dari kebutuhan terhadap pasukan profesional yang mampu menjaga dan digerakkan untuk kepentingan kerajaan setiap saat. kemampuan militer mereka tidak dipertanyakan, sedari awal pembentukan nya mereka selalu menjadi yang terbaik dalam peperangan.
Lukisan Kavaleri Berat Mamluk - pinterest |
Hal tersebut karena pelatihan, disiplin dan seleksi yang sangat ketat. namun setelah beberapa generasi para Mamluk yang sadar memiliki de facto kekuatan militer mulai ikut serta dalam percaturan politik untuk memperbaiki nasibnya.
Perkembangan ini tidak bisa ditahan sebab mereka adalah satu-satunya kekuatan militer profesional yang dimiliki oleh kerajaan sepanjang tahun. pasukan kesukuan sultan tidak mampu melawan mereka karena perbedaan kualitas pelatihan.
Sedangkan untuk memanggil pasukan suku-suku lainnya terlalu lama. akibatnya para budak eropa timur ini perlahan-lahan berkuasa di istana sampai akhirnya bisa mengganti sultan yang tidak akur dengan mereka.
Beberapa dinasti awal goyah dan hancur tapi kemampuan militer dari budak prajurit demikian handal sehingga praktek Mamluk terus berlangsung dan digunakan secara luas di asia tengah dan timur tengah.
Pada era crusader atau perang salib, adalah kekuatan Mamluk dari mesir di bawah Saladin yang membuat dinasti Ayyubid berhasil mengusir kekuatan eropa. kavaleri berat mereka begitu dihargai karena sekelas dengan knights elit eropa. dengan disiplin dan pelatihan yang kadang lebih prima serta terbiasa bertempur dalam iklim panas dan kondisi gersang timur tengah.
Mamluk melawan pasukan eropa dalam perang salib |
Sayangnya pengaruh mereka menjadi terlalu besar sehingga penguasa berikutnya yang lebih lemah seringkali dengan terpaksa memenuhi keinginan mereka walaupun bertentangan dengan aturan. seperti memperbolehkan anak mereka mewarisi posisi militer ayahnya yang secara tidak langsung menganulir faktor seleksi karena kemampuan.
Hal-hal di atas praktis menghapuskan sifat militer yang profesional. akibatnya kemampuan tempur pasukan mamluk terus merosot karena rendahnya disiplin dan minimnya pelatihan. penuh dengan praktek kolusi dan suap agar keturunan para Mamluk bisa diterima dan mendapat pangkat tinggi walaupun tidak lulus seleksi.
Pada akhirnya mereka bersamaan dengan dinasti-dinasti di asia tengah dan timur tengah hancur diterjang oleh kekuatan Mongol yang melaju dari jalur sutra ke arah eropa. satu-satunya kekuatan mamluk yang tersisa adalah di mesir.
Lukisan prajurit Mamluk sedang bertempur dengan Mongol |
Di mesir Mamluk peninggalan Saladin masih memiliki disiplin dan profesionalisme yang terjaga. sehingga pada satu kesempatan mereka mampu mengalahkan pasukan mongol yang menjaga beberapa wilayah timur tengah dan membunuh salah seorang pemimpinnya. secara efektif mengusir mongol dan membatasi ekspansi mereka di wilayah tersebut.
Seperti juga kemunduran pada dinasti lainnya, para Mamluk di mesir ini pun pada akhirnya menjadi pagar makan tanaman. bahkan mendirikan dinastinya sendiri dan berkuasa sendiri. hal ini berlangsung sampai mereka dikalahkan oleh Ottoman dengan pasukan Janissaries yang lebih profesional. tapi mereka terus dibiarkan sebagai vassal di mesir karena alasan pengalaman dan politis.
Mamluk yang menjadi kaum penguasa di mesir |
Pada era Napoleon beberapa abad setelahnya. keturunan para Mamluk dengan teknik dan cara militer yang tidak jauh berbeda dengan nenek moyangnya harus berhadapan dengan infantri modern eropa. Napoleon berkomentar, "mereka berperang layaknya masih abad pertengahan". karena satu-satunya yang berubah dari kekuatan dinasti mesir pada saat itu adalah penggunaan musket.
Singkat kata mereka berhasil dikalahkan walaupun memiliki jumlah yang lebih besar karena tidak mengikuti perkembangan doktrin, strategi dan taktik militer yang terus berevolusi. namun melihat kemampuannya sejumlah Mamluk dibawa ke eropa oleh Napoleon sebagai kavaleri berat yang sangat diandalkan oleh Prancis.
0 Response to "Kiprah pasukan Mamluk, salah satu yang terbaik pada abad pertengahan"
Posting Komentar