adegan sumpah saudara yang sangat terkenal pada awal kisah 3 kerajaan, betulkah terjadi? |
Uniknya bukan sekedar kisah rekaan tapi tokoh-tokohnya betulan pernah hidup sesuai dengan yang dikisahkan. pembagian 3 dinastinya pun betulan dan sebagian besar kisahnya pun diakui. tapi banyak detail dan beberapa kejadian besar ataupun kecil yang mengalami perubahan karena diceritakan ulang 1100 tahun setelah kejadiannya berlangsung pada abad ke 2 (dua).
Kisahnya terus populer hingga sekarang |
Oleh sebab itu terdapat 2 pemikiran yang berbeda sikap. yang satu merasa tiga kerajaan adalah benar sebagai sejarah setidaknya untuk detail kejadian besarnya. yang lainnya merasa kalau tiga kerajaan tidak lebih dari novel yang memiliki nilai sejarah terbatas.
Lalu bagaimana melihatnya dalam kapasitas sebagai sejarah yang sebenarnya terjadi? yang terbaik adalah dengan melihat sumbernya yang paling awal dan yang paling dipercaya.
Memperkenalkan, Sanguo-zhi yaitu catatan sejarah yang dibuat pada masa akhir 3 kerajaan.
Dibuat persis setelah kejadiannya berlangsung, dibuat ketika banyak narasumber masih hidup dan pencatatan di berbagai tempat kejadian masih lengkap. diakreditasi oleh banyak akademisi sejarah pada zamannya dan juga oleh dinasti-dinasti setelahnya.
Sanguozhi bukan sekedar catatan pemenang tapi betul-betul dijaga kredibilitasnya. terus mengalami proses revisi dan koreksi pada dinasti berikutnya agar menghindari dari bias sejarah. demikian penting sehingga pertanyaan kritis pada tiap fakta yang tidak akurat ataupun data pembanding turut disajikan pada dokumen tambahan beserta dengan komentar dari para ahli.
Reproduksi peta 3 zaman kerajaan yang cukup akurat |
Catatan ini selamat karena diteruskan dari dinasti ke dinasti dan sekarang sebagian sudah diterjemahkan ke dalam bahasa inggris. aslinya bukan dalam bentuk cerita tapi dalam bentuk biografi baku dan formal. menyebutkan fakta-fakta sejarah, sedikit percakapan serta perbuatan dan jasa-jasa dari tiap tokoh yang berperan dalam konflik tersebut.
Lukisan 3 kerajaan yang dibuat di Jepang abad ke 18. |
Bedakan catatan sejarah di atas dengan karya sastra yang dibuat oleh Luo Guanzhong (1330-1400) di masa dinasti Ming yang disebut Sanguo-yanyi.
Karya sastra tersebut dibuat untuk membangun rasa nasionalisme, membela negara dari bangsa asing dan loyalitas terhadap kekaisaran. karya ini merupakan cikal bakal novel Sam Kok atau kisah tiga kerajaan yang masih populer hingga sekarang.
Karangan ini setidaknya 70% sejarah karena dibuat berdasarkan dari Sanguozhi yang sudah disebutkan di atas. karenanya kita bisa mengecek kebenarannya dari kisah tiga kerajaan dengan sejarah asli.
Dengan membandingkan kisah sanguo-yanyi dengan catatan sanguo-zhi. kita akan mendapati banyak disrepansi yang sudah dirangkum oleh banyak pihak seperti pada sumber wikipedia berikut. List fiksi dalam kisah 3 kerajaan.
Setiap pembahasan yang penulis lalukan degan tema pada 3 Kerajaan akan didasarkan pada fakta sejarah dan novel sebagai pembanding atau pelengkap. adapun apabila anda ingin mengetahui seperti apa wujud dari sanguo-zhi, sbb:
"Guan Yu 關羽, styled Yunchang 雲長, originally had the style Changsheng 長生and was from Jie 解 in Hedong 河東. He fled for his life to Zhuojun commandery 涿郡. The Former Lord 先主 was recruiting followers in his hometown, and Yu and Zhang Fei 張飛 elected to fight for him on the battlefield. When the Former Lord became Chancellor of Pingyuan 平原相, Yu and Fei were made Majors with a Separate Command 別部司馬, each with command of their own private troops. The Former Lord shared the same bed with the two and they treated one other with the kindness of brothers. At grand gatherings, however, they always stood in his service. They followed the Former Lord everywhere, no matter how difficult or dangerous (1). After the Former Lord made a surprise attack on Che Zhou 車冑, Inspector of Xuzhou 徐州刺史, Yu was ordered to garrison the city of Xiapi 下邳, undertaking the duties of the Grand Administrator 太守 (2), whilst Liu Bei himself returned to Xiaopei 小沛.
In the fifth year of Jian’an 建安, Duke Cao campaigned in the east and the Former Lord fled to Yuan Shao 袁紹. The Duke captured Yu and brought him back. He made him Lieutenant-General 偏將軍, treating him with high honours. Shao sent his great general Yan Liang 顏良 to attack Liu Yan 劉延, Grand Administrator of Dongjun commandery 東郡太守, at Baima 白馬. Duke Cao sent Zhang Liao 張遼 and Yu as vanguard. Yu saw the standard on the chariot of Liang. He urged his mount on, speared Yan Liang in the ranks of the ten-thousand, and brought his head back. None of Shao’s generals were a match for him and thus the siege of Baima was unravelled...."
dan itu baru sebagian kecil saja untuk satu tokoh. semua tokoh besar karena jasa dan perbuatannya dicatatkan dengan lengkap dalam sanguozhi. karenanya menjadi sumber sejarah yang sangat bagus untuk memahami kejadian yang sebenarnya terjadi pada era tersebut.
0 Response to "Kisah Sejarah Tiga Kerajaan atau Sam Kok, Antara Mitos dan Fakta."
Posting Komentar